1. Jelaskan
unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi (SIA) !
Jawab:
·Orang-orang
yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi.
·Prosedur-prosedur,
baik manual maupun yang terotomatisasi yang libatkan dalam mengumpulkan,
memproses dan menyimpan data tentang aktivitas- aktivitas organisasi.
·Data
tentang proses – proses bisnis organisasi.
·Software
yang dipakai untuk memproses data organisasi.
·Infrastuktur
teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk
komunikasi jaringan.
2. Jelaskan
unsure-unsur Internal Control !
Jawab:
·Lingkungan Pengendalian
Lingkungan
pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran
pengendalain orang-orangnya.
·Penaksiran
Risiko
Penaksiran
risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan
untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana
risiko harus dikelola.
·Aktivitas
Pengendalian
Aktivitas
pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan
manajemen dilaksanakan.
·Informasi
dan Komunikasi
Informasi
dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi
dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung
jawab mereka.
·Pemantauan
(Monitoring)
Pemantauan
adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang
waktu.
3. Jelaskan
hubungan Internal Control dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) !
Jawab:
Internal
Control adalah proses yang didesain untuk memasukkan tujuan organisasi
tercapai. Sedangkan SIA adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mencatat,
menyimpan dan melaporkan transaksi dan posisi keuangan organisasi.
Agar
tujuan atau tanggung jawab organisasi untuk melaporkan keuangan secara wajar
dan transparan dapat terpenuhi suatu SIA intuk memiliki Internal Control yang
memadai.
4. Jelaskan
Perbedaan antara DATA, BERITA dan INFORMASI serta hubungannya dengan SIA !
Jawab:
Data
adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta)
Berita
adalah Informasi terbaru mengenai sesuatu yang sedang terjadi saat ini,
biasanya disajikan dalam bentuk media cetak, siaran tv, internet atau melalui
komunikasi lainnya.
Informasi
adalah pesan yang terdiri dari order sequensi dari symbol atau makna dapat
ditafsirkan dalam pesan (kumpulan pesan)
Didalam
Sistem Informasi Akuntansi data sangat diperlukan untuk proses penginputan.
sedangkan berita dan informasi adalah output yang dibedakan yaitu untuk
mengetahui perkembangan SIA.
5.
Jelaskan fungsi Komputer dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) !
Jawab:
Dapat
mengerjakan siklus akuntansi mulai dari jurnal, buku besar, neraca lajur,
laporan keuangan sampai neraca saldo penutup secara cepat dan akurat dengan
computer berbasis akuntansi
6. Jelaskan
dampak penggunaan computer terhadap Internal Control !
Jawab:
Resiko
menjadi semakin besar dan kompleks, keamanan berangkas computer (hardcore),
software, media penyimpanan dan lain sebagainya.
1. Barang
- barang yang telah dipilih oleh pelanggan dibuatkan nota penjualan rangkap 3,
dua lembar diserahkan kepada pelanggan untuk pembayaran kepada kasir, lembar ke
3 digabung dengan barang diteruskan ke kasir untuk diserahkan pada pelanggan
setelah membayar
2. Kasir menerima pembayaran berdasarkan nota penjualan, mencatat penjualan
dengan kas register dan menyerahkan barang bersama dengan nota penjualan lembar
3 dan bukti pembayaran dari mesin kas register
Jawab:
Kamis, 07 November 2013
1.Jelaskan
yang dimaksud dengan dfd?
Pengertian DFD Data Flow Diagram - Data
Flow DiagramatauDFDmerupakan gambaran suatu sistem yang
telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. Dengan adanya
Data Flow Diagram maka pemakai sistem yang kurang memahami dibidang komputer
dapat mengerti sistem yang sedang berjalan.
2.Sebutkan&jelaskan symbol dalam dfd?
Simbol-Simbol Data
Flow Diagram (DFD)
Simbol DFD
Simbol DFD model Yourdon
·Data Flow (Arus Data)
: Panah merepresentasikan datu atau lebih obyek data (arus data).
·External entity
(Kesatuan luar) atau boundary (batas sistem) : Untuk merepresenrasikan
sebuah external entity sebagai sebuah elemen sistem, misalnya hardware, orang
(user) atau program lain
·Procces (proses)
: Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer
dari hasil suatu data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan data yang
keluar dari proses.
·Data Store (Simpanan
data) : Simpanan data merupakan simpanan
3.Gambarkan siklus dfd pada bank dki?
GAMBAR SIKLUS DFD PADA BANK DKI
4.Gambarkan siklus dfd pada kredit motor
autofinance?
GAMBAR SIKLUS DFD PADA KREDIT MOTOR AUTOFINANCE
Senin, 10 Juni 2013
Ketahanan Nasional
1. Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi
dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan nasional yang
terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun
dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa
dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti
dibawah ini :
ØTantangan
Adalah
hal atau objek yg menggugah tekad untuk meningkatkan kemampuan mengatasi
masalah.
ØAncaman
Yang dimaksud disini
adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha
ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
ØHambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha
yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
ØKeuletan
Adalah usaha secara giat
dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk
mencapai tujuan.
ØKetangguhan
Adalah kekuatan yang
menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau dapat
menanggulangi beban yang dipikulnya.
ØIdentitas
Yaitu ciri khas suatu
bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian
sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk,
sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.
ØIntegritas
Yaitu kesatuan
menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun
alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
2. Pengaruh Sistem Ketahanan Nasional
Pada Aspek Kehidupan Nasional
Tiap-tiap aspek, terutama
aspek-aspek dinamis, di dalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut
waktu, ruang dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang
sangat kompleks dan amat sulit.
Dari pemahaman tentang hubungan tersebut
tentang gambaran bahwa Konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan
antara aspek yang mendudung kepribadian yaitu :
1.Aspek yang berkaitan dengan alam besifat stasti, yang meliputi Aspek
Geografi, Aspek Kependudukan, dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2.Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi Aspek
Ideologi, Aspek Politik, Aspek Sosial Budaya, dan Aspek Pertahanan dan
Keamanan.
ØAspek
Politik
Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan
politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi
tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang datang dari dalam maupun luar.
Perwujudan ketahanan dalam aspek politik memerlukan kehodupan politik bangsa
yang sehat, dinamis dan mampu memelihara stabilitas politik.
Ketahanan Pada Aspek Politik Dalam NegeriØ
a. Sistem pemerintahan berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang
bersifat absolut.
b. Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat, namun bukan
perbedaan mengenai nilai dasar.
c. Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam
masyarakat.
d. Terjalin komunikasi politik timbak balik antara pemerintah dan masyarakat
dalam rangka mencapai tujuan nasional.
ØAspek
Ekonomi
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa
yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis, menciptakan
kemandirian ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi
yang diinginkan memerlukan pembinaan berbagai hal yaitu antara lain :
a. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemaknmuran dan
kesejahtaeraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
b. Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan sistem free fight liberalism,
etatisme dan monopolistis.
c. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam
keterpaduan antar sektor pertanian, industri serta jasa.
d. Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara
aktif.
e. Pemerataan pembangunan dan pemanfaataan hasil-hasilnya senantiasa
memperhatikan keseimbangan antar sektor dan antar wilayah.
ØAspek
Sosial Budaya
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa
yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Masyarakat yang rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera. Masyarakat tersebut haruslah mampu menangkal penetrasi terhadap
budaya asing yang tidak sesuai kebudayaan nasional
Esensi pengaturan dan penyelenggaraaan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia
yang demikian adalah pengembangan kondisi sosial budaya Indonesia dimana setiap
warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya
berdasarkan Pancasila.
ØAspek
Pertahanan dan Keamananan
Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diharapkan merupakan kondisi daya
tangkal yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan mengandung
kemampuan memelihara stabillitas pertahanan dan keamanan negara. Untuk
mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu
:
a. memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang
disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan.
b. sadar dan peduli akan pengaruh yang timbul pada aspek ipoleksosbudhankam
sehingga setiap warga negara dapat mengeliminir pengaruh buruk pada aspek-aspek
tersebut. Apabila setiap warga negara memiliki semangat perjuangan bangsa,
sadar serta perduli terhadap pengaruh yang timbul dan dapat mengeliminir
pengaruh tersebut, maka ketahanan nasional Indonesia akan terwujud.
ØBagaimana Sistem Ketahanan Nasional pada Masa Orde
baru
Apabila kita bandingkan dengan yang
terdahulu, maka akan tampak perbedaan antara lain seperti berikut :
a. Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut
dapat diterapkan dinegara-negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang
berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan
apa yang dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya
tahan , maka ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan
keuletan dan ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta ganguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan
kelangsungan hidup.
ØPerbandingan sistem ketahanan
nasional dinegara indonesia dengan negara lain
ØSalah satu fungsi
utama dari keberadaan militer di suatu negara adalah untuk mengisi peran
pertahanan dan menjaga kedaulatan wilayah. Berada tepat di tengah dua samudera
dan dua benua, Indonesia merupakan negara yang sarat akan ancaman. Berbentuk
negara kepulauan terbesar, Indonesia pula merupakan negara yang sebagian besar
celah pertahanannya berada di kawasan lautan. Bagaimanakah perbandingan
kekuatan militer Indonesia dengan negara-negara tetangga? Berikut ulasan yang diambil
dari situs Global Fire Power 2012 untuk memberikan gambaran perbandingan
kekuatan militer di tingkat regional.
Beberapa Indikator Kekuatan Militer
Kekuatan militer (fire power) meliputi segala aspek alat negara dan sumber daya
yang terdapat di suatu negara yang dapat difungsikan dengan segera untuk
keperluan perang. Perangkingan kekuatan militer yang dilakukan oleh Global Fire
Power (GFP) berdasarkan penilaian atas sejumlah indikator kekuatan militer,
yaitu:
1. Personil
2. Sistem Persenjataan (Alutsista)
3. Kekuatan Maritim
4. Kekuatan Logistik
5. Sumber Daya Alam
6. Kekuatan Geografis
7. Kekuatan Keuangan (Finansial)
8. Lain-lain (Pendukung)
Masing-masing indikator memiliki beberapa sub indikator yang akan membentuk
kekuatan inti pertempuran. Cukup menarik, kekuatan maritim dipisahkan dari
kekuatan alutsista (poin nomor 2). Hal ini sebenarnya berkaitan dengan latar
belakang politik pertahanan di suatu negara berupa ofensif atau defensif di
mana seluruh permukaan bumi lebih banyak diliputi oleh wilayah perairan.
Strategi militer dan pertahanan nantinya akan mengkombinasikan keseluruhan
unsur (indikator) tersebut untuk menjadi sebuah kekuatan untuk mendukung sikap
politik, termasuk apabila diputuskan untuk menyatakan perang dengan negara
lain.
Dalam doktrin Hankamrata disebutkan apabila salah satu bentuk ancaman atas
kedaulatan wilayah akan memperhitungkan dari ancaman regional atau ancaman
kawasan. Indonesia terletak di kawasan Asia Tenggara yang berdampingan pula
dengan Australia. Dalam hal ini, setidaknya terdapat 5 negara yang berpotensi
menjadi ancaman kedaulatan, yaitu Australia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan
Filipina. Hal ini berdasarkan pada fakta apabila Indonesia masih memiliki
masalah berupa persengketaan perbatasan dengan dengan negara-negara tetangga.
Persengketaan perbatasan akan sangat memungkinkan untuk memicu terjadinya
pergesekan (di perbatasan) yang dapat memicu terjadinya perang.
Dari 8 kekuatan kunci militer suatu negara, kemudian dibuatkan menjadi 8 unsur
yang secara langsung akan berpengaruh terhadap keputusan perang, yaitu:
Ø
1. Kekuatan Personil
2. Kekuatan Udara
3. Kekuatan Darat
4. Kekuatan Laut
5. Kekuatan Logistik
6. Kekuatan Sumber Daya Alam
7. Kekuatan Finansial 8. Keunggulan Geografis
Kekuatan udara, laut, dan darat sudah mulai diuraikan, karena akan berperan
dalam pengembilan keputusan dan strategi militer dalam jangka pendek (menjelang
perang). Perbandingan kekuatan militer yang akan diulas berikut ini berdasarkan
8 kekuatan kunci militer yang berperan dalam pengambilan keputusan perang.
Kekuatan Personil (Personnel)
Dengan dukungan jumlah penduduk yang paling besar, Indonesia nampaknya cukup
unggul untuk menopang kekuatan personil. Hal ini terlihat di seluruh sub
personil berselisih cukup signifikan dengan negara-negara tetangga. Indonesia
masih memiliki peluang yang cukup besar untuk mewujudkan bentuk perang gerilya,
termasuk pertempuran kota, apabila pertahanan terluar berhasil ditembus dan
dikuasai musuh.
Kekuatan Udara (Air Power)
Ada 3 sub kekuatan udara, yaitu total pesawat militer (seluruh jenis pesawat
militer), jumlah helikopter, dan lapangan udara. Berdasarkan banyak pesawat
militer, Thailand terlihat lebih unggul dengan jumlah pesawat militer yang
mencapai 913 unit. Thailand pun cukup unggul untuk jumlah helikopter yang
paling banyak, yaitu 443 unit. Indonesia bisa dikatakan cukup unggul dengan
memiliki lebih banyak lapangan udara yang berfungsi sebagai pangkalan militer
atau dapat difungsikan menjadi pangkalan militer. Deskrispi mengenai kekuatan
udara masih terlalu abstrak, karena pesawat militer itu sendiri terdiri atas
pesawat tempur, pesawat pembom atau pesawat terpedo, pesawat pengintai, dan
pesawat transport. Indikator yang dituliskan pun masih memungkinkan bias dalam
memberikan gambaran kekuatan udara.
Ø
Kekuatan Darat (Land Army)
Ada 10 kunci dalam mengukur/mengetahui (potensi) kekuatan darat dalam suatu
pertempuran. Di dalamnya berisikan keseluruhan bentuk sistem persenjataan
darat, termasuk kendaraan logistik. Keseluruhannya akan sangat dibutuhkan dalam
pertempuran darat yang akan menghadapi musuh darat maupun musuh dari udara.
Uniknya, Singapura yang merupakan negara dengan luas wilayah paling kecil
justru cukup dominan memiliki unsur-unsur kekuatan darat, kecuali untuk
kendaraan logistik (logistical vehicles). Banyaknya kendaraan logistik yang
dimiliki Australia berkaitan dengan fungsi militer Australia yang sering
dimanfaatkan untuk pasukan perdamaian (PBB) dan tidak tertutup kemungkinan
difungsingkan untuk keperluan dukungan operasi ofensif. Indonesia yang memiliki
banyak pulau dengan total luas nomor dua setelah Australia justru terlihat
kurang serius memperkuat kekuatan darat. Lihat saja, sekalipun Malaysia
memiliki jumlah tank lebih sedikit dari Indonesia, tetapi Malaysia memiliki
senjata anti tank jauh lebih banyak dan lebih moderen.
Ø
ØKekuatan Laut (Naval Power)
Kekuatan laut menjadi kunci atas setiap kemenangan pertempuran yang menentukan jalannya
sejarah. Ada 10 unsur yang membentuk kekuatan laut menurut versi GFP seperti
yang dilihat pada gambar di bawah. Sebagai negara kepulauan terbesar dengan
luas wilayah laut paling besar di Asia Tenggara, Indonesia nampaknya justru
tidak memiliki keunggulan yang signifikan. Jumlah kapal pengangkut militer
(merchant marine) masih di bawah Singapura. Jumlah kapal militernya (total navy
ships) pun masih dibawah Thailand. Indikator di sini memang masih terlalu
abstrak, karena kekuatan kapal selam (submarines) Indonesia merupakan kapal
perang teknologi 1980 yang telah diremajakan. Lain ceritanya dengan kapal selam
milik Malaysia yang dibeli pada tahun 2000an. Filipina bisa dikatakan cukup
unggul dalam patroli laut/perairan dengan dukungan 128 kapal patroli laut
(patrol craft). Australia terlihat lebih unggul untuk melakukan serangan laut
jarak jauh dengan dukungan 12 kapal perang jenis fregat dan 8 kapal pendaratan
amfibi. Sekali lagi, angka-angka di atas masih terlalu abstrak, karena saat ini
sudah ada masuk kapal perang generasi terbaru yagn seharusnya dipisahkan
berdasarkan aspek teknologinya.
Kekuatan Logistik (Logistical)
Kekuatan logistik yang dimasukkan ke dalam daftar berikut ini merupakan segala
bentuk sumber daya yang dengan segera dapat dipersiapkan untuk mendukung
pertempuran langsung. Indonesia bisa dikatakan memiliki keunggulan dalam aspek
kekuatan logistik dengan melihat banyaknya angkatan kerja (labor force) yang
paling tinggi. Panjang akses jalan raya maupun kereta api tidak selalu signifikan
ukuran yang terlihat, karena tergantung dengan luas wilayah dan kondisi pulau
atau kepulauan. Dengan memiliki kekuatan angkatan kerja yang dapat difungsikan
menjadi militer atau paramiliter, setidaknya Indonesia masih akan memiliki
kekuatan untuk melakukan strategi gerilya dan perang perkotaan yang paling
sulit, ketika musuh telah masuk menembus ruang wilayah pertahanan di daratan.
Kekuatan Sumber Daya Alam (Resources)
Setiap pertempuran akan membutuhkan sumber daya alam (energi), terutama untuk
keperluan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Situasi perang akan menyebabkan
orientasi pemenuhan kebutuhan energi bagi masyarakat sipil akan dialihkan untuk
keperluan militer. Di sinilah salah satu kunci kekuatan dalam pertempuran,
yaitu kekuatan negara dalam menguasai sumber daya alamnya. Australia terlihat
memiliki keunggulan dari aspek penguasaan sumber daya alam. Dengan cadangan
minyak bumi (proven reserves) sebanyak 3,3 miliar barel dan jumlah penduduk
sekitar 22 juta jiwa, Australia masih memungkinkan bertahan cukup lama dalam
kondisi perang dengan ketersediaan minyak di dalam negerinya. Sekalipun
Indonesia dikatakan memiliki paling banyak cadangan minyak, tetapi jumlah
penduduknya pun cukup besar, yaitu mencapai di atas 240 juta jiwa dengan
konsumsi per hari di atas 1 juta barel. Data mengenai minyak bumi di sini tidak
sepenuhnya valid, tetapi setidaknya menggambarkan kemampuan bertahan suatu
negara dalam kondisi perang.
Kekuatan Finansial (Financial)
Perang ataupun persiapannya membutuhkan biaya yang tidak sedikit, serta
membutuhkan kemampuan pengelolaan keuangan nasional yang memadai. Ada 3 unsur
di dalam kekuatan finansial, yaitu anggaran pertahanan (defense budget),
cadangan devisa dan emas (reserve of foreign exchange and gold), dan kemampuan
pembayaran (purchasing power). Unsur yang paling perlu dipehatikan adalah
cadangan devisa dan belanja pertahanan. Dari dua unsur tadi, Singapura lebih
unggul dengan memiliki cadangan devisa maupun belanja pertahanan paling besar.
Ini berarti Singapura memiliki peluang lebih besar untuk mempersiapkan suatu
perang ataupun membiayai peperangan. Indonesia memiliki kemampuan pembelian
paling besar di antara negara-negara yang diperbandingkan di sini. Ini berarti,
dari sisi finansial, Indonesia memiliki peluang yang paling besar untuk
mentransformasikan aset-aset ekonominya dalam membiayai dan mempersiapkan
perang. Sekalipun demikian, kemampuan pembelian membutuhkan waktu dan mekanisme
politik yang tidak semudah mentransfer pembiayaan seperti pada cadangan devisa
dan belanja pertahanan.
Ø
Ø
Ø
Keunggulan Geografis (Geographic)
Salah satu kekuatan militer yang dibutuhkan dalam peperangan adalah keunggulan
geografis. Keunggulan tersebut dapat menjadi celah pertahanan atau sebaliknya
dimanfaatkan menjadi basis pertahanan. Sebagai negara kepulauan terbesar di
dunia, Indonesia lebih unggul dalam memiliki luas wilayah perairan (waterways)
dan garis pantai (coastline). Auastralia di sini terlihat memiliki luas wilayah
daratan paling besar yang berarti dapat dimanfaatkan pula sebagai matra
pertahanan di dalam negeri. Adapun di sini ada 3 negara yang memiliki kawasan
perbatasan daratan (shared border), yaitu Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Data kekuatan militer yang dirilis oleh GFP diambil berdasarkan data yang
dihimpun oleh CIA Fact and Statistic. Masih terlalu abstrak untuk dapat
diketahui gambaran kekuatan yang kongkrit, karena hanya berbasis pada
pendekatan kuantitatif. Segala unsur yang membentuk kekuatan militer di suatu
negara bukan hanya mengenai aspek kuantitatifnya, melainkan aspek kualitatif.
Misalnya, untuk alat utama sistem persenjataan (alutsista) atau weapon system
saat ini sudah berkembang teknologi yang masing-masing terbagi ke dalam periode
10-15 tahun (1 generasi). Masalah lain mengenai keakuratan data misalnya pada
kelompok helikopter yang saat ini sudah terbagi ke dalam beberapa fungsi,
seperti helikopter angkut logistik/pasukan dan helikopter serang. Fakta lain
yang tidak bisa diabaikan pula adalah pengalaman perang di masa lalu yang
membentuk cara berpikir dalam membangun strategi militer di saat yang paling
mendesak.